Minggu, 27 April 2014

Perubahan Sosial yang terjadi di Masyarakat Indonesia



Perubahan Sosial yang terjadi di Masyarakat Indonesia
MAKALAH



KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam saya sampaikan kehadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Penyayang, karena berkah dan kemurahannya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang di harapkan. Dengan Tema “Relevansi Teori Sosial dengan Fakta Sosial atau Fenomena Sosial Masyarakat Indonesia” dan Judul “Perubahan Sosial yang terjadi di Masyarakat Indonesia” dengan itu upaya saya untuk memenuhi tugas Ulangan Tengan Semester Teori Sosiologi Klasik, dengan demikian pula makalah ini akan memerlukan revisi berdasarkan kritik maupun saran dari Dosen Pembimbing.
Untuk itu, saya berharap kritik dan saran yang membangun dari Ibu. Sri Damayanti, M.Si, Selaku Dosen Mata Kuliah  Teori Sosiologi Klasik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat .
Terima kasih,


Bandung, 31 Maret 2014  
Penyusun,

    
Penulis









i
 
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I: PENDAHULUAN................................................................................................ 1
                     A.  Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
                     B.  Rumusan Masalah .................................................................................... 1
                     C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II: PEMBAHASAN................................................................................................. 3
                     A. Pengertian Perubahan Sosial secara Umum............................................... 3
                     B. Pengertian Perubahan Sosial menurut para ahli......................................... 5
                     C. Teori-teori Perubahan Sosial ..................................................................... 6
                     D. Hubungan antara Konflik dengan Perubahan Sosial ................................ 9
                     E. Teori tentang Perubahan Masyarakat......................................................... 10
                     F. Hubungan antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan.............. 14
                     G. Perubahan Sosial yang terjadi di Indonesia.............................................. 15
                     H. Faktor-faktor yang menyebabkan Perubahan Sosial ................................ 18
BAB III: PENUTUP......................................................................................................... 19
                     A. Kesimpulan................................................................................................ 19
                     B. Saran.......................................................................................................... 19
ii
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 20



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan, yang dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan yang pengaruhnya luas dan juga terbatas.
Perubahan sosial berarti modifikasi atau perubahan institusi sosial atau pola-pola peran sosial [1]. Para ahli filsafat, ekonomi dan sosiologi telah mencoba untuk merumuskan prinsip-prinsip atau hukum-hukum perubahan-perubahan sosial. Banyak yang berpendapat bahwa terjadinya perubahan- perubahan sosial merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia.
Ahli lain berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti misalnya perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan.
Di Negara Indonesia sendiri, sebagian masyarakat Indonesia mengalami yang namanya perubahan sosial, seperti gaya berpakaian, teknologi, budaya, dan lain sebagainya.
Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa segenap usaha mengemukakan adanya suatu kecendurungan yang tertentu  dan tetap dalam perubahan-perubahan sosial tidak akan berhasil baik.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian Perubahan Sosial Secara Umum ?
2.      Apakah Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli ?
3.      Bagaimana Teori-Teori Perubahan Sosial itu ?
4.      Apa Hubungan Antara Konflik dengan Perubahan Sosial?
5.      Bagaimana Teori Tentang Perubahan Masyarakat ?
6.      Apa Hubungan Antara Perubahan Sosial dengan Kebudayaan ?
7.      Bagaimana Perubahan Sosial Yang Terjadi Di Indonesia ?
8.      Apakah Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Sosial?

C.     Tujuan Penulisan
Mengetahui Pengertian dari Perubahan Sosial (Teori Siklus) Secara Umum, Menurut Para Ahli, teori-teori tentang Perubahan Masyarakat, Hubungan antara Perubahan dengan Kebudayaan, Perubahan Sosial yang terjadi di Negara Indonesia, Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Perubahan Sosial. 























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perubahan Sosial Secara Umum

Perubahan sosial berarti modifikasi atau perubahan institusi sosial atau pola-pola peran sosial. Yang ditekankan di sini adalah perubahan penting dalam perilaku sosial atau perubahan dalam sistem sosial yang lebih besar; bukan perubahan yang kecil dalam kelompok kecil[2] Jadi perubahan sosial merujuk pada perubahan.
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.[3]
Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.Description: Teori dan Pengertian Perubahan Sosial
Tokoh sosiologi konservatif seperti Comte dan Spancer takut akan perubahan yang mendadak dan radikal. Mereka lebih suka perubahan yang bercorak evolusi, yang memakan waktu. Sebaliknya para pendukung revolusi cenderung pada perubahan yang pesat, yang terjadi secara besar-besaran. Pada tingkatan awal perkembangan sosiologi, ada percobaan yang membangun teori yang menyeluruh untuk menerangkan bukan saja perubahan sosial tetapi juga melaksankan arah perubahan itu.dengan kata lain, teori-teori tersebut bersipat teleology, dalam artian ia menemukan proses perubahan dengan satu tujhuan tertentu atau kuasa penggerak yang bisa dipahami melalui penelitian sosiologi.
Teori evolusi dan marxisme[4] merupakan dua lagi percobaaan awal untuk menerangkan perubahan sosial. Herbert Spencer merupakan tokoh utama pendekatan pertama. Dia menggunakan ide Darwin tentang dinamika evolusi untuk menguraikan perubahan masyarakat. Dalam teori Karl Max, perubahan sosial diterangkan dalam konteks perubahan dan konflik.
Dikalangan tokoh-tokoh sosiologi klasik, terdapat beberapa orang yang mengemukakan ide mereka tentang perubahan sosial. Emile durkhem, misalnya berpendapat factor utama dadlam perubahan sosial adalah pembagian kerja. Dia menegaskan bahwa pembagian kerja yang kompleks (yang dipercepat oleh perindustrian) akan menyebabkan berubahnya sifat ikatan dasar atau kohesi[5] dikalangan anggota masyarakat. Perubahan itu adalah dari kohesi mekanis pada kohesi oraganis. Para ahli filsafat, sejarah, ekonomi, dan sosiologi telah mencoba untuk merumuskan prinsip-prinsip atau hukum-hukum perubahan sosial. Banyak yang berpendapat bahwa kecendrungan yang terjadinya perubahan-perubahan sosial merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia.
Ahli lain berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat. seperti misalnya perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial bersifat periodic dan non-periodik. Pendapat-pendapat tersebut pada umumnya menyatakan bahwa perubahan merupakan lingkaran kejadian-kejadian.
Beberapa sosiolog berpendapat bahwa ada kondisi-kondisi sosial primer yang menyebabkan terjkadinya perubahan. Misalnya kondisi-kondisi ekonomis, teknologis, geografis, atau biologis menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial lainnya.








B.     Beberapa definisi perubahan sosial menurut para ahli.
1.          Menurut Kingsley Davis
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
2.          Menurut Gillin and Gillin
Perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
3.          Menurut Mac Iver
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
4.          Menurut Selo Soemardjan
Perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
5.          Menurut William F. Ogburn
Ruang lingkup perubahan- perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial [6]


6.                    Samuel Koenig
Mengatakan bahwa “perubahan sosial menunjukkan pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia”.f. Definisi lain adalah dari Selo Soemardjan. Rumusannya adalah “segala perubahanperubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat”.

C.     Teori-teori Perubahan Sosial
Ada dua teori utama mengenai perubahan sosial, yaitu teori siklus dan teori perkembangan. Kedua teori perubahan sosial itu akan dijelaskan dalam uraian berikut.

·                      Teori Siklus
Teori siklus menjelaskan bahwa perubahan sosial bersifat siklus artinya berputar melingkar. Menurut teori siklus, perubahan social merupakan sesuatu yang tidak bisa direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tertentu, tetapi berputar-putar menurut pola melingkar.

Pandangan teori siklus ini, yaitu perubahan sosial sebagai suatu hal yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang akan memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang ada di zaman dahulu. Di dalam pola perubahan ini tidak ada proses perubahan masyarakat secara bertahap sehingga batas-batas antara pola hidup primitif, tradisional, dan modern tidak jelas. Perubahan siklus merupakan pola perubahan yang menyerupai spiral seperti gambar berikut.
Description: Pengertian Dan Teori-Teori Tentang Proses Perubahan Sosial

Pandangan teori siklus sebenarnya telah dianut oleh bangsa Yunani, Romawi, dan Cina Kuno jauh sebelum ilmu sosial modern lahir. Mereka membayangkan perjalanan hidup manusia pada dasarnya terperangkap dalam lingkaran sejarah yang tidak menentu.

Seorang filsuf sosial Jerman, Oswald Spengler, berpandangan bahwa setiap peradaban besar menjalani proses penahapan kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Selanjutnya, perubahan sosial akan kembali pada tahap kelahirannya kembali. Seorang sejarawan social Inggris, Arnold Toynbee, berpendapat bahwa sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran dan pertumbuhan. Akan tetapi, masing-masing peradaban memiliki kemampuan meminjam kebudayaan lain dan belajar dari kesalahannya untuk mencapai tingkat peradaban yang tinggi. Salah satu contoh adalah kemajuan teknologi di suatu masyarakat umumnya terjadi karena proses belajar dari kebudayaan lain.

Kita dapat melihat kebenaran teori siklus ini dari kenyataan social sekarang. Misalnya, dari perilaku mode pakaian, dan gaya kepemimpinan politik. Sebagai contoh, dalam perubahan mode pakaian, seringkali kita melihat mode pakaian terbaru kadang-kadang merupakan tiruan atau mengulang model pakaian zaman dulu.

Dalam bidang politik, kita juga melihat adanya perubahan bersifat siklus. Sering kita melihat upacara-upacara sosial yang dilakukan pemimpin suku di zaman kuno dilakukan kembali oleh pemimpin politik masyarakat modern sekarang, misalnya melakukan upacara-upacara yang sifatnya memuja dan memelihara tradisi turun-temurun.

Teori Perkembangan/Teori Linier

Menurut teori ini perubahan sosial bersifat linier atau berkembang menuju ke suatu titik tujuan tertentu. Penganut teori ini percaya bahwa perubahan sosial bisa direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu. Masyarakat berkembang dari tradisional menuju masyarakat kompleks modern. Bentuk perubahan sosial menurut teori ini dapat digambarkan seperti tampak dalam gambar berikut.
Description: Pengertian Dan Teori-Teori Tentang Proses Perubahan Sosial

Pandangan tentang teori linier dikembangkan oleh para ahli social sejak abad ke-18, bersamaan dengan munculnya zaman pencerahan di Eropa yang berkeinginan masyarakat lebih maju. Teori linier dapat dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi. Teori evolusi melihat perubahan secara lambat, sedangkan teori revolusi melihat perubahan secara sangat drastis. Menurut teori evolusi bahwa masyarakat secara bertahap berkembang dari primitif, tradisional, dan bersahaja menuju masyarakat modern.

Teori ini dapat kita lihat di antaranya dalam karya sosiolog Herbert Spencer, Emile Durkheim, dan Max Weber. Herbert Spencer seorang sosiolog Inggris, berpendapat bahwa setiap masyarakat berkembang melalui tahapan yang pasti. Herbert Spencer mengembangkan teori evolusi Darwin untuk diterapkan dalam kehidupan sosial. Menurut Spencer orang-orang yang cakap akan memenangkan perjuangan hidup, sedangkan orang-orang lemah akan tersisih sehingga masyarakat yang akan datang hanya diisi oleh manusia-manusia tangguh yang memenangkan perjuangan hidup.
Emile Durkheim mengetengahkan teorinya yang terkenal bahwa masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organik. Solidaritas mekanik merupakan cara hidup masyarakat tradisional yang di dalamnya cenderung terdapat keseragaman sosial yang diikat oleh ide bersama. Sebaliknya, solidaritas organik merupakan cara hidup masyarakat lebih maju yang berakar pada perbedaan daripada persamaan.

Masyarakat terbagi-bagi secara beragam atau terjadi proses diferensiasi kerja. Teori revolusioner dapat kita lihat dalam karya Karl Marx sebagai sosiolog. Karl Marx juga melihat masyarakat berubah secara linier, namun bersifat revolusioner. Semula masyarakat bercorak feodal lalu berubah secara revolusioner menjadi masyarakat kapitalis. Kemudian, berubah menjadi masyarakat sosialis-komunis sebagai puncak perkembangan masyarakat.

Max Weber berpendapat bahwa masyarakat berubah secara linier dan masyarakat yang diliputi oleh pemikiran mistik menuju masyarakat yang rasional. Terjadi perubahan dari masyarakat tradisional yang berorientasi pada tradisi turun-temurun menuju masyarakat modern yang rasional.

D.    Hubungan Konflik dengan Perubahan Sosial

Konflik merupaka gejala ketegangan yang harus diatasi oleh sistem untuk mempertahankan keseimbangannya[7]. Konflik sosial dan pengaruh konflik dalam meningkatkan perubahan sosial sudah merangsang serangan kritik dan usaha untuk mengembangkan teori-teri alternatif.
Person mengakui bahwa tidak ada sistem sosial yang terintegrasi secara sempurna. Selalu ada kemungkinan ketidak sesuaian dalam perioritas yang diberikan kepada nilai-nilai yang berbeda, interpretasi yang saling bertentangan mengenai nila-nilai bersama jika diterapkan pada situasi tertentu, konflik pern, motivasi ambivalen atau negatif, ketegangan antara kebutuhan individu.  Teori konflik bukanlah suatu teori terpadu atau komperehensif.



E.     Teori Perubahan Masyarakat

1.      Perubahan Masyarakat  sebagai fakta
Perubahan masyarakat adalah suatu kenyataan[8], yaitu kenyataan yang dibuktikan oleh gejala-gejala seperti de-personalisasi, adanya frustasi dan apathy[9], pertentangan-pertentangan dan perbedaan-perbedaan pendapat mengenai norma-norma susila yang hingga kini dianggap mutlak.
Sebab-sebab timbulnya perubahan masyarakat antara lain karena majunya ilmu pengetahuan (mental manusia), thenik serta pengunaanya di dalam masyarakat, komunikasi dan transport, urbanisasi, perubahan-perubahan pertambahan harapan dan tuntutan manusia (the rising demands), semuanya ini sangat berpengaruh di dalam masyarakat.
2.      Perubahan Masyarakat dapat berarti kemunduran (Regress) dan kemajuan (Progress).
Perubahan Masyarakat mempunyai arti yang luas, yaitu dapat diartikan sebagai perubahan, perkembangan dalam arti positif maupun negative. Pada umumnya motivation[10] disebabkan oleh kemajuan tekhnik atau “technical change” tetapi karena setiap penemuan tekhnikmempunyai akibat perubahan atas mental manusia, maka perubahan/ penggunaan penemuan tekhnik dapat mengakibatkan perubahan masyarakat di segala sector masyarakat, yaitu mengubah pendapat dan penilaian orang atas apa yang hingga saat penggunaan penemuan tadi dianggap telah mutlak, tidak dapat berubah.
3.      Perubahan Masyarakat menjadi kemajuan masyarakat (Progress)
Pada umumnya di dalam ceramah-ceramah dan diskusi-diskusi terdapat kesepakatan mengenai kenyataan adanya perubahan masyarakat di Indonesia[11], serta bahkan, bahwa perubahan masyarakat ini harus diarahkan kepada “development”.
Telah dinyatakan bahwa perubahan masyarakat dalam abad ke-20 ini terutama disebabkan oleh kemajuan teknik yang (techonology) adalah tidak lain merupakan kemajuan Ilmu Pengetahuan (mental) manusia juga.
4.      Sejarah dan akibat Perubahan Masyarakat (Social Change)
Negara-negara berkembang biasanya adalah Negara-negara yang mengalami masa colonial atau masyarakat Negara dengan pemerintahan dinasti-dinasti yang memikirkan kekuasaan dirinya. Sejak memperoleh kemerdekaannya maka mereka harus menentukan nasibnya sendiri dalam segala bidang. Hal ini merupakan permulaan dari perubahan besar-besaran dalam bidang mental, sosial, ekonomi dan politik.
Setiap Perubahan Masyarakat tidak berdiri sendiri, demikian juga dalam abad ke-20 ini, dimana Perubahan Masyarakat terjadi sebagai akibat penggunaan penemuan-penemuan baru diseluruh dunia. Sebab itu setiap Perubahan Masyarakat mempunyai wilayah intinya dan wilayah tepi nya.
Wilayah inti adalah wilayah yang merupakan sumber penyebab perubahan masyarakat sedangkan Wilayah Tepi adalah wilayah yang mengalami perubahan merembes dari wilayah inti kewilayahannya.

5.      Inti Persoalan dari Sosiologi Perkembangan
       Dalam membahas Perubahan Masyarakat, maka titik berat akan di letakkan pada apa yang dikenal sebagai “Entwicklungssoziologie” ataupun Sosiologi Perkembangan. Bidang spesialisasi sosiologi ini menitik beratkan :
“penggunaan sistematis dari persoalan sosiologi, method penyelidikan dan teori yang merupakan kenyataan dari problema, yaitu fakta yang terutama disebabkan oleh perubhan-perubahan dinamis dari kebudayaan dan kehidupan social-ekonomi, yaitu terutama keadaan yang dapat memberikan perkembangan social dan ekonomi yang optimum”[12]
            Sosiologi ditinjau dari segi ini, mempunyai hubungan erat dengan pengetahuan ethnologi dan ilmu jiwa, yaitu untuk dapat menemukan jalan keluar problema ini.
                        Proses Perubahan Masyarakat terjadi karena manusia adalah makhluk yang berfikir dan bekerja, manusia disamping itu selalu berusaha untuk memperbaiki nasibnya dan berusaha untuk mempertahankan kehidupannya. 

Di dalam keadaan demikian, maka terjadi sebab-sebab perubahan itu :
a.       Innovation (penemuan baru/pembaharuan)
b.      Invention (penemuan baru)
c.       Adaptation (penyesuaian secara social dan budaya)
d.      Adoption (penggunaan dari penemuan baru / teknologi)
Kecuali itu bahwa Perubahan Masyarakat terjadi karena keinginan manusia untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di sekelilingnya ataupun disebabkan oelh ekologi, di mana dianggap bahwa persoalan Perubahan Masyarakat adalah “product of the interaction of many factors”,[13] maka dengan sendirinya bukan saja dalam bidang social budaya akan tetapi juga dalam bidangekonomi dan politik.

6.      Proses sosial sebagai Perubahan Masyarakat
Di dalam proses social diketahui, bahwa ada proses integrasi dan disorganisasi sebagai yang mendahului desintegrasi. Summer dalam Folkways berpendapat, bahwa mwnusia di dalam setiap masyarakat mempunyai kecendrungan akan “strain toward consistency[14] dengan tentunya akibatnya yaitu konsentrasi ataupun pengelompokan.
            Proses integrasi dikemukakan bila :
a.       Tradisi yang mengalami re-inforcement atau (pengukuhan kembali) dari norma-norma yang dapat dipakai dalamkeadaan baru).
b.      Hasrat perbaikan yang ada.
Proses re-organisasi elalui tahap-tahap :
a.       Adanya mula-mula kegelisahan dan ketidakpuasan pada sebagaian penduduk (biasanya kaum terpelajar) ;
b.      Terdapatnya “popular-stage”- atau tersebarnya idea perubahan
c.       Adanya program perencanaan pembangunan secara sistematis
d.      Adanya sistematika dalam pelaksanaan perencanaan  (formal stage)



7.      Bentuk-bentuk Perubahan Sosial dalam Masyarakat
Pada umumnya orang mengadakan pembagian macam perubahan sosial dalam
a.       Sosial evolution (evolusi sosial) merupakan perkembangan yang gradual, yaitu karena adanya kerjasama harmonis antara manusia dan lingkungannya orang karena mengenal bentuk-bentuk evolusi.

b.      Social mobility (mobilitas sosial atau gerakan sosial)  adalah suatu kegiatan akan perubahan yang disorganisasikan. Sebab dari mobilitas social adalah juga penyesuaian diri dengan keadaan (ekologi), yaitu karena didorong oleh keinginan manusia akan kehidupan dan keadaan yang lebih baik. Pitirim A. Sorokin membedakan dua macam mobilitas, yaitu mobilitas yang mendatar “process of making changeson the same status” dan mobilitas yang vertikal “process of changing from one status to another

c.       Social revolution (revolusi sosial) Revolusi didahului oleh adanya ketidak puasan dari golongan-golongan tertentu, biasanya telah didahului oleh tersebarnya suatu ide baru

8.      Perubahan Masyarakat sebagai ketidakseimbangan dalam perkembangan
Perubahan Masyarakat oleh terganggunya keseimbangan. Ganggungnya keseimbangan ini mengakibatkan adanya ketegangan-ketegangan di dalam masyarakat, karenanya perlu diketahui kekuatan-kekuatan manakah yang telah meyebabkan bahwa keseimbangan itu terganggu.

9.      Proses Modernisasi sebagai bagian dari proses sosial
Bagian penting dari Proses Sosial adalah proses modernisasi yang merupakan suatu perubahan “total” dari suatu masyarakat dalam keadaan tradisional menuju suatu masyarakat yang “maju”[15]. Adapun modernisasi adalah tidak lain daripada mempergunakan, mengeffisienkan Perubahan Masyarakat yang terdapat dimana-mana. Jadi modernisasi adalah prosesmenggunakan kesempatan yang diberikan oleh perubahan, demi kemajuan.

10.  Pengaruh dan akibat perubahan masyarakat atas individu dan kelompok
Abad ke-20 biasanya disebut “abad krisis” walaupun setiap abad mengenal krisis-krisis juga. Perkataan “krisis” sebenarnya hanya berarti : “keputusan”, sehingga “abad krisis” adalah sebenarnya abad yang selalu minta keputusan-keputusan yang cepat dan tepat dari manusia

11.  Kebudayaan dan motivasi perkembangannya
Kebudayaan dan motivasi perkembangannya dimaksudkan untuk memperbaiki hidup manusia Indonesia.

12.  Peranan agama dalam perubahan masyarakat
Masyarakat sebagai akibat dari penggunaan, [16]dari pengetahuan untuk individu. Adapun penggunaan adalah lebih mudah dari pada penggunaan dengan penyesuaian mental, yaitu apa yang di sebut adaptasi

F.      Hubungan antara Perubahan Sosial dengan Kebudayaan

Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan antara perubahan-perubahan sosial denagan perubahan-perubahan kebudayaan.
Kingles Davis berpendapat bahwa perubahan social merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan mencangkup semua bagiannya, yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi social.
Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas. Seorang sosiolog akan lebih memerhatikan perubahan kebudayaan yang bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial, serta memengaruhinya.
Masyarakat, menurut Kingsley Davis[17], adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antara organisasi-organisasi,dan bukan hubungan antara sel-sel. Kebudayaan dikatakannya mencakup segenap cara berfikir dan tingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolis dan bukan karena warisan yang berdasarkan keturunan.

G.    Perubahan Sosial yang terjadi di Indonesia

Dampak langsung dari globalisasi dan modernisasi di Indonesia adalah perubahan sosial budaya didalam kehidupan masyarakat. perubahan ini tidak selalu baik, ada juga yang tidak baik dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Perubahan ini bisa dilakukan siapa saja, baik secara individu, sekelompok orang, maupun mayoritas masyarakat. Di bawah inilah contoh beberapa Perubahan Sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia .

1.      Cara berkomunikasi
perkembangnya teknologi informasi dan komunikasi merubah cara kita dalam berkomunikasi. Dulu komunikasi dilakukan dengan surat-menyurat, tetapi saat ini dilakuan dengan sms atau e-mail. Dulu juga ada yang namanya telegram dan telegraf, akan tetapi saat ini perannya digantikan dengan telepon, handphone, tablet dan jejaring social lainnya. Ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi dapat menyebabkan perubahan budaya dimasyarakat.

2.      Cara Berpakaian
Cara masyarakat kita berpakaian tidak lepas dari globalisasi dan modernisasi di Indonesia. Dulu, orang-orang kita bangga mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing dan juga siswa-siswi jika sekolah menggunakan seragam yang rapih dan sopan. Akan tetapi, saat ini rasanya hal itu sangat sulit dijumpai kecuali kalau ada acara-acara adat jika menggunakan baju adat, dan memakai seragam saat ini sebagian siswa-siswi jauh dari kesan bangsa Indonesia yang mayoritas muslim. Cara berpakaian dipengaruhi dari informasi-informasi yang didapatkan dari berbagai media seperti Tv dan Internet. Saat ini, cara berpakaian sebagian masyarakat banyak dipengaruhi oleh budaya barat.

3.      Gaya Hidup
Salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi didalam masyarakat Indonesia adalah gaya hidup atau lifestyle. Sebagian masyarakat menerapkan gaya hidup yang baik didalam kehidupannya seperti menjadi vegetarian, workaholic, dll. Tetapi ada juga sebagian masyarakat yang terjerumus kedalam lifestyle yang tidak baik yang tentu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia seperti narkoba dan pergaulan bebas.

4.      Westernisasi (kebarat-baratan)
Tidak sedikit budaya barat yang masuk ke Indonesia, contohnya adalah perayaan hati valentine dan halloween. Meskipun kedua budaya tersebut bukan budaya asli indonesia, akan tetapi tidak sedikit masyarakat Indonesia yang melestarikan budaya tersebut. Banyak masyarakat Indonesia yang menyatakan bahwa budaya asing jauh lebih menarik ketimbang budaya kita sendiri, hal ini yang menyebabkan interest kepada budaya lokal semakin menurun.

5.      Emansipasi Wanita
Salah satu bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat Indonesia adalah emansipasi wanita, artinya wanita memiliki derajat yang sama dengan pria. Dulu kita jarang sekali melihat wanita yang menjadi pimpinan, bahkan ada kalimat orang tua yang menyatakan bahwa kehidupan wanita adalah disekitar dapur, sumur, dan kasur. Saat ini tentu berbeda, banyak wanita yang menjabat peran penting dinegeri ini seperti anggota parlemen, pimpinan perusahaan, dll.

6.      Masyarakat semakin kritis
Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses terhadap informasi semakin mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari berbagai media komunikasi, seperti koran, televisi, internet, dll. Hal tersebut membuat masyarakat kita semakin cerdas dan kritis, contohnya adalah masyarakat selalu mengomentari kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk negeri ini, terlebih jika kebijakan tersebut tidak populis dimata rakyat.

7. Hilangnya Permainan Tradisional
Saat ini, kita akan sulit untuk menemukan permainan tradisional seperti gasing atau congklak. Kalaupun ada, pasti dimainkannya didaerah-daerah terpencil seperti pedesaan. Padahal permainan itu sangat populer pada masanya, dan merupakan permainan asli Indonesia. Sekarang perannya sudah diganti dengan permainan modern seperti Playstation, Xbox, Wii, [18]dan lain-lain. Nampaknya permainan modern jauh lebih menarik ketimbang permainan tradisional.
8. Pudarnya Minat Kepada Alat-alat Musik Tradisional
Minat masyarakat terhadap alat-alat musik tradisional seperti angklung, gamelan dan lainnya semakin berkurang. kalaupun ada itu hanya sebagian kecil masyarakat yang peduli dan tergerak hatinya untuk melestarikan alat-alat musik tradisional. Sekarang banyak masyarakat yang cenderung menyukai alat-alat. musik modern seperti gitar, piano, drum dan lainnya. Jika hal ini tidak segera diantisipasi, bukan tidak mungkin alat-alat musik tradisional kita akan hilang.
9. Tergerusnya Kebudayaan Indonesia
Bentuk lain perubahan sosial budaya di Indonesia adalah tergerusnya budaya asli Indonesia. Perlu diketahui bersama bahwa tidak sedikit dari kebudayaan kita yang sudah mulai punah. Meskipun demikian, banyak masyarakat Indonesia yang lebih berminat dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia seperti break dance, beat box, dan lainnya. Ini sangat mengkhawatirkan dan perlu segera perlu segera ditindaklanjuti bersama.

10. Penggunaan Bahasa Daerah Semakin Jarang
Contoh perubahan sosial budaya lainnya adalah penggunaan bahasa daerah yang sudah semakin jarang. Kita tahu bersama, ada banyak bahasa daerah di Indonesia ini (lebih dari 100 bahasa daerah). Akan tetapi saat ini banyak masyarakat yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, karena bahasa Indonesia dimengerti oleh semua sedangkan bahasa daerah hanya dimengerti oleh masyarakat daerah tertentu saja.
H.    Faktor-faktor yang menyebabkan Perubahan Sosial
a.       Bertambah atau berkurangnya penduduk
b.      Penemuan-penemuan baru
c.       Pertentangan (Confict) Masyarakat
d.      Terjadinya pemberontakan atau Revolusi[19]

Adapun faktor utama Perubahan Masyarakat adalah [20]
a.       Keadaan geografis tempat pengelompokan social
b.      Keadaan biofisik kelompok
c.       Kebudayaaan
d.      Sifat anomie manusia









BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.
Menurut ahli yang bernama Kingsley Davis Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Teori Siklus dan Teori Perkembangan atau Linier, Perubahan Sosial bagian dari Konflik.
Perubahan sosial sebagai fakta, perubahan masyarakat dapat berarti kemunduran, perubahan masyarakat menjadi kemajuan masyarakat, sejarah dan akibat masyarakat, inti persoalan dari sosiologi perkembangan, proses social sebagai penyebab perubahan masyarakat, dll.
Kingles Davis berpendapat bahwa perubahan social merupakan bagian dari perubahan kebudayaan.
Cara berkomunikasi, berpakainan, gaya hidp, weternisasi, emansipasi wanita, masyarakat semakin kritis, hilangnya permainan tradisional, dll.
Bertambah atau berkurangnya penduduk, Penemuan-penemuan baru , Pertentangan (Confict) Masyarakat, Terjadinya pemberontakan atau Revolusi.

B.     Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal saya mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan saya, karna saya manusia yang tempatnya salah dan dosa, dan kebenaran hanya milik Allah, dan saya juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Johnson, Doyle Paul. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Terjemahan Robert M.Z Lawanga. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. 1990.

Rahman, M. Taufiq. Glosari Teori Sosial. Bandung. Ibnu Sina Press.

Ritzer, George, dan Goodman, Douglas J. Teori Sosiologi Modern. Jakarta

Susanto, Astrid. S. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung. Penerbit Binacipta. 1979

Soekanto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Rajawali Pers. 2012

Wikipedia (diakses tanggal 05 April 2014)




[1] Glosari Teori Sosial, M. Taufiq Rahman -hlm. 96
[2] Ibid
[3] wikipedia
[4] Op.cit hal. 97
[5] Kohesi artinya mempunyai hubungan yang erat
[6] Sosiologi Suatu Pengantar, Soejono Soekanto-hlm 262
[7] Teori Sosiologi Klasik dan Modern, Doyle Paul Johnson. Hal 161-162
[8] Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Dr. phil. Astrid S. Susanto- hal. 178
[9] Apathy artinya kelumpuhan mental
[10] Motivation : pengaruh atas perubahan harapan dan kebutuhan-kebutuhan mental dan materi
[11] Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial,Op. cit., hal 179
[12] Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial,op.cit., hal. 186
[13] Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial,op. cit., hal. 188
[14] Op. cit., hal 191
[15] Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial,op. cit., hal. 204
[16] Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial,op. cit., hal.225
[17] Sosiologi Suatu Pengantar, Soejono Soekanto. Loc. cit. hlm 266
[18] http://www.invonesia.com/contoh-perubahan-sosial-budaya-di-indonesia.html
[19] Sosiologi Suatu Pengantar, Soejono Soekanto. Loc. cit. hlm 275
[20] Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Loc. cit., hal.188