Perubahan Sosial yang terjadi di Masyarakat Indonesia
MAKALAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam saya sampaikan kehadirat
Allah Yang Maha Esa lagi Maha Penyayang, karena berkah dan kemurahannya makalah
ini dapat saya selesaikan sesuai yang di harapkan. Dengan Tema “Relevansi Teori
Sosial dengan Fakta Sosial atau Fenomena Sosial Masyarakat Indonesia” dan Judul
“Perubahan Sosial yang terjadi di Masyarakat Indonesia” dengan itu upaya saya
untuk memenuhi tugas Ulangan Tengan Semester Teori Sosiologi Klasik, dengan demikian
pula makalah ini akan memerlukan revisi berdasarkan kritik maupun saran dari
Dosen Pembimbing.
Untuk
itu, saya berharap kritik dan saran yang membangun dari Ibu. Sri Damayanti,
M.Si, Selaku Dosen Mata Kuliah Teori
Sosiologi Klasik.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat .
Terima
kasih,
Bandung,
31 Maret 2014
Penyusun,
Penulis
i
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I: PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II: PEMBAHASAN................................................................................................. 3
A.
Pengertian Perubahan Sosial secara Umum............................................... 3
B.
Pengertian Perubahan Sosial menurut para ahli......................................... 5
C.
Teori-teori Perubahan Sosial ..................................................................... 6
D.
Hubungan antara Konflik dengan Perubahan Sosial ................................ 9
E.
Teori tentang Perubahan Masyarakat......................................................... 10
F.
Hubungan antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan.............. 14
G.
Perubahan Sosial yang terjadi di Indonesia.............................................. 15
H.
Faktor-faktor yang menyebabkan Perubahan Sosial ................................ 18
BAB III: PENUTUP......................................................................................................... 19
A.
Kesimpulan................................................................................................ 19
B.
Saran.......................................................................................................... 19
ii
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Setiap
masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan, yang dapat
berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula
perubahan yang pengaruhnya luas dan juga terbatas.
Perubahan
sosial berarti modifikasi atau perubahan institusi sosial atau pola-pola peran
sosial [1]. Para
ahli filsafat, ekonomi dan sosiologi telah mencoba untuk merumuskan
prinsip-prinsip atau hukum-hukum perubahan-perubahan sosial. Banyak yang
berpendapat bahwa terjadinya perubahan- perubahan sosial merupakan gejala wajar
yang timbul dari pergaulan hidup manusia.
Ahli lain
berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam
unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti misalnya
perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan.
Di Negara
Indonesia sendiri, sebagian masyarakat Indonesia mengalami yang namanya
perubahan sosial, seperti gaya berpakaian, teknologi, budaya, dan lain
sebagainya.
Pitirim A.
Sorokin berpendapat bahwa segenap usaha mengemukakan adanya suatu kecendurungan
yang tertentu dan tetap dalam
perubahan-perubahan sosial tidak akan berhasil baik.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah
Pengertian Perubahan Sosial Secara Umum ?
2.
Apakah
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli ?
3.
Bagaimana
Teori-Teori Perubahan Sosial itu ?
4.
Apa
Hubungan Antara Konflik dengan Perubahan Sosial?
5.
Bagaimana
Teori Tentang Perubahan Masyarakat ?
6.
Apa
Hubungan Antara Perubahan Sosial dengan Kebudayaan ?
7.
Bagaimana
Perubahan Sosial Yang Terjadi Di Indonesia ?
8.
Apakah
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Sosial?
C.
Tujuan
Penulisan
Mengetahui
Pengertian dari Perubahan Sosial (Teori Siklus) Secara Umum, Menurut Para Ahli,
teori-teori tentang Perubahan Masyarakat, Hubungan antara Perubahan dengan
Kebudayaan, Perubahan Sosial yang terjadi di Negara Indonesia, Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya Perubahan Sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perubahan Sosial Secara Umum
Perubahan
sosial berarti modifikasi atau perubahan institusi sosial atau pola-pola peran
sosial. Yang ditekankan di sini adalah perubahan penting dalam perilaku sosial
atau perubahan dalam sistem sosial yang lebih besar; bukan perubahan yang kecil
dalam kelompok kecil[2] Jadi
perubahan sosial merujuk pada perubahan.
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.[3]
Perubahan
sosial secara
umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya
struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif,
sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih
bermartabat.
Tokoh sosiologi
konservatif seperti Comte dan Spancer takut akan perubahan yang mendadak dan radikal.
Mereka lebih suka perubahan yang bercorak evolusi, yang memakan waktu.
Sebaliknya para pendukung revolusi cenderung pada perubahan yang pesat, yang
terjadi secara besar-besaran. Pada tingkatan awal perkembangan sosiologi, ada
percobaan yang membangun teori yang menyeluruh untuk menerangkan bukan saja
perubahan sosial tetapi juga melaksankan arah perubahan itu.dengan kata lain,
teori-teori tersebut bersipat teleology, dalam artian ia menemukan proses
perubahan dengan satu tujhuan tertentu atau kuasa penggerak yang bisa dipahami
melalui penelitian sosiologi.
Teori evolusi
dan marxisme[4]
merupakan dua lagi percobaaan awal untuk menerangkan perubahan sosial. Herbert
Spencer merupakan tokoh utama pendekatan pertama. Dia menggunakan ide Darwin
tentang dinamika evolusi untuk menguraikan perubahan masyarakat. Dalam teori Karl
Max, perubahan sosial diterangkan dalam konteks perubahan dan konflik.
Dikalangan
tokoh-tokoh sosiologi klasik, terdapat beberapa orang yang mengemukakan ide
mereka tentang perubahan sosial. Emile durkhem, misalnya berpendapat factor
utama dadlam perubahan sosial adalah pembagian kerja. Dia menegaskan bahwa
pembagian kerja yang kompleks (yang dipercepat oleh perindustrian) akan
menyebabkan berubahnya sifat ikatan dasar atau kohesi[5]
dikalangan anggota masyarakat. Perubahan itu adalah dari kohesi mekanis pada
kohesi oraganis. Para ahli filsafat, sejarah, ekonomi, dan sosiologi telah
mencoba untuk merumuskan prinsip-prinsip atau hukum-hukum perubahan sosial.
Banyak yang berpendapat bahwa kecendrungan yang terjadinya perubahan-perubahan
sosial merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia.
Ahli lain
berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam
unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat. seperti misalnya
perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan.
Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial bersifat
periodic dan non-periodik. Pendapat-pendapat tersebut pada umumnya menyatakan
bahwa perubahan merupakan lingkaran kejadian-kejadian.
Beberapa
sosiolog berpendapat bahwa ada kondisi-kondisi sosial primer yang menyebabkan
terjkadinya perubahan. Misalnya kondisi-kondisi ekonomis, teknologis,
geografis, atau biologis menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada
aspek-aspek kehidupan sosial lainnya.
B.
Beberapa
definisi perubahan sosial menurut para ahli.
1.
Menurut Kingsley Davis
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat.
2.
Menurut Gillin and Gillin
Perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup
yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun
penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
3.
Menurut Mac Iver
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan
sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
4.
Menurut Selo Soemardjan
Perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi
sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di
antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
5.
Menurut William F. Ogburn
Ruang lingkup perubahan- perubahan
sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang
immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan
material terhadap unsur-unsur immaterial [6]
6.
Samuel Koenig
Mengatakan
bahwa “perubahan sosial
menunjukkan pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan
manusia”.f. Definisi lain adalah dari Selo Soemardjan. Rumusannya adalah
“segala perubahanperubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya
nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat”.
C.
Teori-teori
Perubahan Sosial
Ada dua teori utama mengenai perubahan sosial, yaitu teori siklus
dan teori perkembangan. Kedua teori perubahan sosial itu akan dijelaskan dalam
uraian berikut.
·
Teori
Siklus
Teori siklus menjelaskan bahwa perubahan sosial bersifat siklus
artinya berputar melingkar. Menurut teori siklus, perubahan social merupakan
sesuatu yang tidak bisa direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tertentu,
tetapi berputar-putar menurut pola melingkar.
Pandangan teori siklus ini, yaitu perubahan sosial sebagai suatu hal yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang akan memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang ada di zaman dahulu. Di dalam pola perubahan ini tidak ada proses perubahan masyarakat secara bertahap sehingga batas-batas antara pola hidup primitif, tradisional, dan modern tidak jelas. Perubahan siklus merupakan pola perubahan yang menyerupai spiral seperti gambar berikut.
Pandangan teori siklus ini, yaitu perubahan sosial sebagai suatu hal yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang akan memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang ada di zaman dahulu. Di dalam pola perubahan ini tidak ada proses perubahan masyarakat secara bertahap sehingga batas-batas antara pola hidup primitif, tradisional, dan modern tidak jelas. Perubahan siklus merupakan pola perubahan yang menyerupai spiral seperti gambar berikut.
Pandangan teori siklus sebenarnya telah dianut oleh bangsa Yunani, Romawi, dan Cina Kuno jauh sebelum ilmu sosial modern lahir. Mereka membayangkan perjalanan hidup manusia pada dasarnya terperangkap dalam lingkaran sejarah yang tidak menentu.
Seorang filsuf sosial Jerman, Oswald Spengler, berpandangan bahwa setiap peradaban besar menjalani proses penahapan kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Selanjutnya, perubahan sosial akan kembali pada tahap kelahirannya kembali. Seorang sejarawan social Inggris, Arnold Toynbee, berpendapat bahwa sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran dan pertumbuhan. Akan tetapi, masing-masing peradaban memiliki kemampuan meminjam kebudayaan lain dan belajar dari kesalahannya untuk mencapai tingkat peradaban yang tinggi. Salah satu contoh adalah kemajuan teknologi di suatu masyarakat umumnya terjadi karena proses belajar dari kebudayaan lain.
Kita dapat melihat kebenaran teori siklus ini dari kenyataan social
sekarang. Misalnya, dari perilaku mode pakaian, dan gaya kepemimpinan politik.
Sebagai contoh, dalam perubahan mode pakaian, seringkali kita melihat mode
pakaian terbaru kadang-kadang merupakan tiruan atau mengulang model pakaian
zaman dulu.
Dalam bidang politik, kita juga melihat adanya perubahan bersifat
siklus. Sering kita melihat upacara-upacara sosial yang dilakukan pemimpin suku
di zaman kuno dilakukan kembali oleh pemimpin politik masyarakat modern
sekarang, misalnya melakukan upacara-upacara yang sifatnya memuja dan
memelihara tradisi turun-temurun.
Teori Perkembangan/Teori Linier
Menurut teori ini perubahan sosial bersifat linier atau berkembang
menuju ke suatu titik tujuan tertentu. Penganut teori ini percaya bahwa
perubahan sosial bisa direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tujuan
tertentu. Masyarakat berkembang dari tradisional menuju masyarakat kompleks
modern. Bentuk perubahan sosial menurut teori ini dapat digambarkan seperti
tampak dalam gambar berikut.
Pandangan tentang teori linier dikembangkan oleh para ahli social sejak abad ke-18, bersamaan dengan munculnya zaman pencerahan di Eropa yang berkeinginan masyarakat lebih maju. Teori linier dapat dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi. Teori evolusi melihat perubahan secara lambat, sedangkan teori revolusi melihat perubahan secara sangat drastis. Menurut teori evolusi bahwa masyarakat secara bertahap berkembang dari primitif, tradisional, dan bersahaja menuju masyarakat modern.
Teori ini dapat kita lihat di antaranya dalam karya sosiolog Herbert Spencer, Emile Durkheim, dan Max Weber. Herbert Spencer seorang sosiolog Inggris, berpendapat bahwa setiap masyarakat berkembang melalui tahapan yang pasti. Herbert Spencer mengembangkan teori evolusi Darwin untuk diterapkan dalam kehidupan sosial. Menurut Spencer orang-orang yang cakap akan memenangkan perjuangan hidup, sedangkan orang-orang lemah akan tersisih sehingga masyarakat yang akan datang hanya diisi oleh manusia-manusia tangguh yang memenangkan perjuangan hidup.
Emile Durkheim mengetengahkan teorinya yang terkenal bahwa
masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organik. Solidaritas
mekanik merupakan cara hidup masyarakat tradisional yang di dalamnya cenderung
terdapat keseragaman sosial yang diikat oleh ide bersama. Sebaliknya,
solidaritas organik merupakan cara hidup masyarakat lebih maju yang berakar
pada perbedaan daripada persamaan.
Masyarakat terbagi-bagi secara beragam atau terjadi proses
diferensiasi kerja. Teori revolusioner dapat kita lihat dalam karya Karl Marx
sebagai sosiolog. Karl Marx juga melihat masyarakat berubah secara linier,
namun bersifat revolusioner. Semula masyarakat bercorak feodal lalu berubah
secara revolusioner menjadi masyarakat kapitalis. Kemudian, berubah menjadi
masyarakat sosialis-komunis sebagai puncak perkembangan masyarakat.
Max Weber berpendapat bahwa masyarakat berubah secara linier dan
masyarakat yang diliputi oleh pemikiran mistik menuju masyarakat yang rasional.
Terjadi perubahan dari masyarakat tradisional yang berorientasi pada tradisi
turun-temurun menuju masyarakat modern yang rasional.
D.
Hubungan
Konflik dengan Perubahan Sosial
Konflik
merupaka gejala ketegangan yang harus diatasi oleh sistem untuk mempertahankan
keseimbangannya[7].
Konflik sosial dan pengaruh konflik dalam meningkatkan perubahan sosial sudah
merangsang serangan kritik dan usaha untuk mengembangkan teori-teri alternatif.
Person
mengakui bahwa tidak ada sistem sosial yang terintegrasi secara sempurna.
Selalu ada kemungkinan ketidak sesuaian dalam perioritas yang diberikan kepada
nilai-nilai yang berbeda, interpretasi yang saling bertentangan mengenai
nila-nilai bersama jika diterapkan pada situasi tertentu, konflik pern,
motivasi ambivalen atau negatif, ketegangan antara kebutuhan individu. Teori konflik bukanlah suatu teori terpadu
atau komperehensif.
E.
Teori
Perubahan Masyarakat
1.
Perubahan
Masyarakat sebagai fakta
Perubahan masyarakat adalah suatu kenyataan[8],
yaitu kenyataan yang dibuktikan oleh gejala-gejala seperti de-personalisasi,
adanya frustasi dan apathy[9],
pertentangan-pertentangan dan perbedaan-perbedaan pendapat mengenai norma-norma
susila yang hingga kini dianggap mutlak.
Sebab-sebab
timbulnya perubahan masyarakat antara lain karena majunya ilmu pengetahuan
(mental manusia), thenik serta pengunaanya di dalam masyarakat, komunikasi dan
transport, urbanisasi, perubahan-perubahan pertambahan harapan dan tuntutan
manusia (the rising demands), semuanya ini sangat berpengaruh di dalam
masyarakat.
2.
Perubahan
Masyarakat dapat berarti kemunduran (Regress) dan kemajuan (Progress).
Perubahan
Masyarakat mempunyai arti yang luas, yaitu dapat diartikan sebagai perubahan, perkembangan
dalam arti positif maupun negative. Pada umumnya motivation[10]
disebabkan oleh kemajuan tekhnik atau “technical change” tetapi karena
setiap penemuan tekhnikmempunyai akibat perubahan atas mental manusia, maka
perubahan/ penggunaan penemuan tekhnik dapat mengakibatkan perubahan masyarakat
di segala sector masyarakat, yaitu mengubah pendapat dan penilaian orang atas
apa yang hingga saat penggunaan penemuan tadi dianggap telah mutlak, tidak
dapat berubah.
3.
Perubahan
Masyarakat menjadi kemajuan masyarakat (Progress)
Pada umumnya di
dalam ceramah-ceramah dan diskusi-diskusi terdapat kesepakatan mengenai
kenyataan adanya perubahan masyarakat di Indonesia[11],
serta bahkan, bahwa perubahan masyarakat ini harus diarahkan kepada “development”.
Telah dinyatakan
bahwa perubahan masyarakat dalam abad ke-20 ini terutama disebabkan oleh
kemajuan teknik yang (techonology) adalah tidak lain merupakan kemajuan
Ilmu Pengetahuan (mental) manusia juga.
4.
Sejarah
dan akibat Perubahan Masyarakat (Social Change)
Negara-negara
berkembang biasanya adalah Negara-negara yang mengalami masa colonial atau
masyarakat Negara dengan pemerintahan dinasti-dinasti yang memikirkan kekuasaan
dirinya. Sejak memperoleh kemerdekaannya maka mereka harus menentukan nasibnya
sendiri dalam segala bidang. Hal ini merupakan permulaan dari perubahan
besar-besaran dalam bidang mental, sosial, ekonomi dan politik.
Setiap
Perubahan Masyarakat tidak berdiri sendiri, demikian juga dalam abad
ke-20 ini, dimana Perubahan Masyarakat terjadi sebagai akibat penggunaan
penemuan-penemuan baru diseluruh dunia. Sebab itu setiap Perubahan Masyarakat
mempunyai wilayah intinya dan wilayah tepi nya.
Wilayah inti adalah wilayah
yang merupakan sumber penyebab perubahan masyarakat sedangkan Wilayah Tepi
adalah wilayah yang mengalami perubahan merembes dari wilayah inti
kewilayahannya.
5.
Inti
Persoalan dari Sosiologi Perkembangan
Dalam membahas Perubahan Masyarakat, maka titik berat akan di
letakkan pada apa yang dikenal sebagai “Entwicklungssoziologie” ataupun
Sosiologi Perkembangan. Bidang spesialisasi sosiologi ini menitik beratkan :
“penggunaan sistematis dari persoalan sosiologi, method
penyelidikan dan teori yang merupakan kenyataan dari problema, yaitu fakta yang
terutama disebabkan oleh perubhan-perubahan dinamis dari kebudayaan dan
kehidupan social-ekonomi, yaitu terutama keadaan yang dapat memberikan
perkembangan social dan ekonomi yang optimum”[12]
Sosiologi ditinjau
dari segi ini, mempunyai hubungan erat dengan pengetahuan ethnologi dan ilmu
jiwa, yaitu untuk dapat menemukan jalan keluar problema ini.
Proses
Perubahan Masyarakat terjadi karena manusia adalah makhluk yang berfikir dan
bekerja, manusia disamping itu selalu berusaha untuk memperbaiki nasibnya dan
berusaha untuk mempertahankan kehidupannya.
Di dalam keadaan demikian, maka terjadi sebab-sebab perubahan itu :
a.
Innovation
(penemuan baru/pembaharuan)
b.
Invention
(penemuan baru)
c.
Adaptation
(penyesuaian secara social dan budaya)
d.
Adoption
(penggunaan dari penemuan baru / teknologi)
Kecuali itu bahwa Perubahan Masyarakat terjadi karena keinginan
manusia untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di sekelilingnya ataupun
disebabkan oelh ekologi, di mana dianggap bahwa persoalan Perubahan Masyarakat
adalah “product of the interaction of many factors”,[13]
maka dengan sendirinya bukan saja dalam bidang social budaya akan tetapi juga
dalam bidangekonomi dan politik.
6.
Proses
sosial sebagai Perubahan Masyarakat
Di dalam proses
social diketahui, bahwa ada proses integrasi dan disorganisasi sebagai yang
mendahului desintegrasi. Summer dalam Folkways berpendapat, bahwa
mwnusia di dalam setiap masyarakat mempunyai kecendrungan akan “strain
toward consistency”[14]
dengan tentunya akibatnya yaitu konsentrasi ataupun pengelompokan.
Proses integrasi
dikemukakan bila :
a.
Tradisi
yang mengalami re-inforcement atau (pengukuhan kembali) dari norma-norma yang
dapat dipakai dalamkeadaan baru).
b.
Hasrat
perbaikan yang ada.
Proses re-organisasi elalui tahap-tahap :
a.
Adanya
mula-mula kegelisahan dan ketidakpuasan pada sebagaian penduduk (biasanya kaum
terpelajar) ;
b.
Terdapatnya
“popular-stage”- atau tersebarnya idea perubahan
c.
Adanya
program perencanaan pembangunan secara sistematis
d.
Adanya
sistematika dalam pelaksanaan perencanaan
(formal stage)
7.
Bentuk-bentuk
Perubahan Sosial dalam Masyarakat
Pada umumnya
orang mengadakan pembagian macam perubahan sosial dalam
a.
Sosial
evolution (evolusi sosial) merupakan perkembangan yang gradual, yaitu karena
adanya kerjasama harmonis antara manusia dan lingkungannya orang karena
mengenal bentuk-bentuk evolusi.
b.
Social
mobility (mobilitas sosial atau gerakan sosial)
adalah suatu kegiatan akan perubahan yang disorganisasikan. Sebab dari
mobilitas social adalah juga penyesuaian diri dengan keadaan (ekologi), yaitu
karena didorong oleh keinginan manusia akan kehidupan dan keadaan yang lebih
baik. Pitirim A. Sorokin membedakan dua macam mobilitas, yaitu mobilitas yang
mendatar “process of making changeson the same status” dan mobilitas
yang vertikal “process of changing from one status to another”
c.
Social
revolution (revolusi sosial) Revolusi didahului oleh adanya ketidak puasan dari
golongan-golongan tertentu, biasanya telah didahului oleh tersebarnya suatu ide
baru
8.
Perubahan
Masyarakat sebagai ketidakseimbangan dalam perkembangan
Perubahan
Masyarakat oleh terganggunya keseimbangan. Ganggungnya keseimbangan ini
mengakibatkan adanya ketegangan-ketegangan di dalam masyarakat, karenanya perlu
diketahui kekuatan-kekuatan manakah yang telah meyebabkan bahwa keseimbangan
itu terganggu.
9.
Proses
Modernisasi sebagai bagian dari proses sosial
Bagian penting
dari Proses Sosial adalah proses modernisasi yang merupakan suatu perubahan
“total” dari suatu masyarakat dalam keadaan tradisional menuju suatu masyarakat
yang “maju”[15].
Adapun modernisasi adalah tidak lain daripada mempergunakan, mengeffisienkan
Perubahan Masyarakat yang terdapat dimana-mana. Jadi modernisasi adalah
prosesmenggunakan kesempatan yang diberikan oleh perubahan, demi kemajuan.
10.
Pengaruh
dan akibat perubahan masyarakat atas individu dan kelompok
Abad ke-20
biasanya disebut “abad krisis” walaupun setiap abad mengenal krisis-krisis
juga. Perkataan “krisis” sebenarnya hanya berarti : “keputusan”, sehingga “abad
krisis” adalah sebenarnya abad yang selalu minta keputusan-keputusan yang cepat
dan tepat dari manusia
11.
Kebudayaan
dan motivasi perkembangannya
Kebudayaan dan
motivasi perkembangannya dimaksudkan untuk memperbaiki hidup manusia Indonesia.
12.
Peranan
agama dalam perubahan masyarakat
Masyarakat
sebagai akibat dari penggunaan, [16]dari
pengetahuan untuk individu. Adapun penggunaan adalah lebih mudah dari pada
penggunaan dengan penyesuaian mental, yaitu apa yang di sebut adaptasi
F.
Hubungan
antara Perubahan Sosial dengan Kebudayaan
Teori-teori
mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan antara
perubahan-perubahan sosial denagan perubahan-perubahan kebudayaan.
Kingles Davis
berpendapat bahwa perubahan social merupakan bagian dari perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan mencangkup semua bagiannya, yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi, filsafat, dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk
serta aturan-aturan organisasi social.
Ruang lingkup
perubahan kebudayaan lebih luas. Seorang sosiolog akan lebih memerhatikan
perubahan kebudayaan yang bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial,
serta memengaruhinya.
Masyarakat,
menurut Kingsley Davis[17],
adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antara organisasi-organisasi,dan
bukan hubungan antara sel-sel. Kebudayaan dikatakannya mencakup segenap cara
berfikir dan tingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat
komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolis dan bukan karena
warisan yang berdasarkan keturunan.
G.
Perubahan
Sosial yang terjadi di Indonesia
Dampak langsung
dari globalisasi dan modernisasi di Indonesia adalah perubahan sosial budaya didalam
kehidupan masyarakat. perubahan ini tidak selalu baik, ada juga yang tidak baik
dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Perubahan ini bisa
dilakukan siapa saja, baik secara individu, sekelompok orang, maupun mayoritas
masyarakat. Di bawah inilah contoh beberapa Perubahan Sosial yang terjadi di
masyarakat Indonesia .
1.
Cara
berkomunikasi
perkembangnya teknologi informasi dan komunikasi merubah cara kita
dalam berkomunikasi. Dulu komunikasi dilakukan dengan surat-menyurat, tetapi
saat ini dilakuan dengan sms atau e-mail. Dulu juga ada yang namanya telegram
dan telegraf, akan tetapi saat ini perannya digantikan dengan telepon,
handphone, tablet dan jejaring social lainnya. Ini membuktikan bahwa
perkembangan teknologi dapat menyebabkan perubahan budaya dimasyarakat.
2.
Cara
Berpakaian
Cara masyarakat kita berpakaian tidak lepas dari globalisasi dan
modernisasi di Indonesia. Dulu, orang-orang kita bangga mengenakan pakaian adat
dari daerah masing-masing dan juga siswa-siswi jika sekolah menggunakan seragam
yang rapih dan sopan. Akan tetapi, saat ini rasanya hal itu sangat sulit
dijumpai kecuali kalau ada acara-acara adat jika menggunakan baju adat, dan
memakai seragam saat ini sebagian siswa-siswi jauh dari kesan bangsa Indonesia
yang mayoritas muslim. Cara berpakaian dipengaruhi dari informasi-informasi
yang didapatkan dari berbagai media seperti Tv dan Internet. Saat ini, cara
berpakaian sebagian masyarakat banyak dipengaruhi oleh budaya barat.
3.
Gaya
Hidup
Salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi didalam masyarakat
Indonesia adalah gaya hidup atau lifestyle. Sebagian masyarakat
menerapkan gaya hidup yang baik didalam kehidupannya seperti menjadi
vegetarian, workaholic, dll. Tetapi ada juga sebagian masyarakat yang terjerumus kedalam
lifestyle yang tidak baik yang tentu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia seperti narkoba dan pergaulan bebas.
4.
Westernisasi
(kebarat-baratan)
Tidak sedikit budaya barat yang masuk ke Indonesia, contohnya
adalah perayaan hati valentine dan halloween. Meskipun kedua budaya tersebut
bukan budaya asli indonesia, akan tetapi tidak sedikit masyarakat Indonesia
yang melestarikan budaya tersebut. Banyak masyarakat Indonesia yang menyatakan
bahwa budaya asing jauh lebih menarik ketimbang budaya kita sendiri, hal ini
yang menyebabkan interest kepada budaya lokal semakin menurun.
5.
Emansipasi
Wanita
Salah satu bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat
Indonesia adalah emansipasi wanita, artinya wanita memiliki derajat yang sama
dengan pria. Dulu kita jarang sekali melihat wanita yang menjadi pimpinan,
bahkan ada kalimat orang tua yang menyatakan bahwa kehidupan wanita adalah
disekitar dapur, sumur, dan kasur. Saat ini tentu berbeda, banyak wanita yang menjabat peran penting
dinegeri ini seperti anggota parlemen, pimpinan perusahaan, dll.
6.
Masyarakat
semakin kritis
Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses terhadap
informasi semakin mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari berbagai media
komunikasi, seperti koran, televisi, internet, dll. Hal tersebut membuat
masyarakat kita semakin cerdas dan kritis, contohnya adalah masyarakat selalu
mengomentari kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk negeri ini,
terlebih jika kebijakan tersebut tidak populis dimata rakyat.
7. Hilangnya
Permainan Tradisional
Saat ini,
kita akan sulit untuk menemukan permainan tradisional seperti gasing atau
congklak. Kalaupun ada, pasti dimainkannya didaerah-daerah terpencil seperti
pedesaan. Padahal permainan itu sangat populer pada masanya, dan merupakan
permainan asli Indonesia. Sekarang perannya sudah diganti dengan permainan
modern seperti Playstation, Xbox, Wii, [18]dan
lain-lain. Nampaknya permainan modern jauh lebih menarik ketimbang permainan
tradisional.
8. Pudarnya
Minat Kepada Alat-alat Musik Tradisional
Minat
masyarakat terhadap alat-alat musik tradisional seperti angklung, gamelan dan
lainnya semakin berkurang. kalaupun ada itu hanya sebagian kecil masyarakat
yang peduli dan tergerak hatinya untuk melestarikan alat-alat musik
tradisional. Sekarang banyak masyarakat yang cenderung menyukai alat-alat.
musik modern seperti gitar, piano, drum dan lainnya. Jika hal ini tidak segera
diantisipasi, bukan tidak mungkin alat-alat musik tradisional kita akan hilang.
9.
Tergerusnya Kebudayaan Indonesia
Bentuk lain
perubahan sosial budaya di Indonesia adalah tergerusnya budaya asli Indonesia.
Perlu diketahui bersama bahwa tidak sedikit dari kebudayaan kita yang sudah
mulai punah. Meskipun demikian, banyak masyarakat Indonesia yang lebih berminat
dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia seperti break dance, beat box, dan
lainnya. Ini sangat mengkhawatirkan dan perlu segera perlu segera
ditindaklanjuti bersama.
10.
Penggunaan Bahasa Daerah Semakin Jarang
Contoh
perubahan sosial budaya lainnya adalah penggunaan bahasa daerah yang sudah
semakin jarang. Kita tahu bersama, ada banyak bahasa daerah di Indonesia ini
(lebih dari 100 bahasa daerah). Akan tetapi saat ini banyak masyarakat yang
cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, karena
bahasa Indonesia dimengerti oleh semua sedangkan bahasa daerah hanya dimengerti
oleh masyarakat daerah tertentu saja.
H. Faktor-faktor yang menyebabkan Perubahan Sosial
a.
Bertambah
atau berkurangnya penduduk
b.
Penemuan-penemuan
baru
c.
Pertentangan
(Confict) Masyarakat
d.
Terjadinya
pemberontakan atau Revolusi[19]
Adapun faktor utama Perubahan Masyarakat adalah [20]
a.
Keadaan geografis tempat
pengelompokan social
b.
Keadaan biofisik kelompok
c.
Kebudayaaan
d.
Sifat anomie manusia
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perubahan
sosial secara
umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya
struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif,
sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih
bermartabat.
Menurut ahli
yang bernama Kingsley Davis Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi masyarakat.
Teori
Siklus dan Teori Perkembangan atau Linier, Perubahan Sosial bagian dari
Konflik.
Perubahan
sosial sebagai fakta, perubahan masyarakat dapat berarti kemunduran, perubahan
masyarakat menjadi kemajuan masyarakat, sejarah dan akibat masyarakat, inti
persoalan dari sosiologi perkembangan, proses social sebagai penyebab perubahan
masyarakat, dll.
Kingles Davis
berpendapat bahwa perubahan social merupakan bagian dari perubahan kebudayaan.
Cara
berkomunikasi, berpakainan, gaya hidp, weternisasi, emansipasi wanita,
masyarakat semakin kritis, hilangnya permainan tradisional, dll.
Bertambah atau
berkurangnya penduduk, Penemuan-penemuan baru , Pertentangan (Confict)
Masyarakat, Terjadinya pemberontakan atau Revolusi.
B.
Saran
Mungkin inilah
yang diwacanakan pada penulisan ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna
minimal saya mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari
penulisan saya, karna saya manusia yang tempatnya salah dan dosa, dan kebenaran
hanya milik Allah, dan saya juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi
motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, Doyle Paul. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.
Terjemahan Robert M.Z Lawanga. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. 1990.
Rahman, M. Taufiq. Glosari Teori Sosial. Bandung. Ibnu Sina
Press.
Ritzer, George, dan Goodman, Douglas J. Teori Sosiologi Modern.
Jakarta
Susanto, Astrid. S. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial.
Bandung. Penerbit Binacipta. 1979
Soekanto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta.
Rajawali Pers. 2012
Wikipedia (diakses tanggal 05 April 2014)
http://www.invonesia.com/contoh-perubahan-sosial-budaya-di-indonesia.html (diakses tanggal 05 April 2014)
[1]
Glosari Teori Sosial, M. Taufiq Rahman -hlm. 96
[2]
Ibid
[3]
wikipedia
[4]
Op.cit hal. 97
[5]
Kohesi artinya mempunyai hubungan yang erat
[6]
Sosiologi Suatu Pengantar, Soejono Soekanto-hlm 262
[7] Teori
Sosiologi Klasik dan Modern, Doyle Paul Johnson. Hal 161-162
[8]
Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Dr. phil. Astrid S. Susanto- hal. 178
[9]
Apathy artinya kelumpuhan mental
[10]
Motivation : pengaruh atas perubahan harapan dan kebutuhan-kebutuhan mental dan
materi
[11] Pengantar
Sosiologi dan Perubahan Sosial,Op. cit., hal 179
[12] Pengantar
Sosiologi dan Perubahan Sosial,op.cit., hal. 186
[13]
Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial,op. cit., hal. 188
[14]
Op. cit., hal 191
[15]
Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial,op. cit., hal. 204
[16]
Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial,op. cit., hal.225
[17]
Sosiologi Suatu Pengantar, Soejono Soekanto. Loc. cit. hlm 266
[18] http://www.invonesia.com/contoh-perubahan-sosial-budaya-di-indonesia.html
[19] Sosiologi
Suatu Pengantar, Soejono Soekanto. Loc. cit. hlm 275
[20]
Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Loc. cit., hal.188